Kamis, 29 Oktober 2015

disusun oleh : Annisa Dwi Rahmawati


Museum Taman Prasasti merupakan salah satu museum peninggalan kolonial Belanda. Disana kita bisa melihat makam dari tokoh penting petinggi Belanda dan orang-orang Eropa pada masa kolonial. Suasana disana agak sepi tapi sejuk loh, karena masih ada pepohonan rindang. Tapi disana gak serem kok, malah asik buat foto-foto.
 Nah disana makam-makam tersusun sangat rapi di berbagai sudutnya. Patung-patung pun turut menghiasi pemakaman disana. Ada patung berwujud Yesus, Bunda Maria, malaikat kecil dan patung-patung lainnya. Ada juga bangku taman untuk kita istirahat.
Museum ini merupakan museum terbuka yang menampilkan karya  seni dari masa lampau tentang kecanggihan para pematung, pemahat, dan kaligrafer. Museum Taman Prasasti terletak di Jl. Tanah Abang I No. 1. Untuk ke Museum Taman Prasasti kita dapat menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan umum maupun taksi.

Museum ini di buka untuk umum dengan koleksi prasasti, nisan, dan makam yang terbuat dari batu alam, marmer, perunggu. “Kita juga masih menyimpan kereta untuk mengangkut jenazah pada Zaman Belanda”ujar Pak Iyus pemandu Museum. Di museum ini banyak makam tokoh-tokoh Belanda yang pernah tinggal di Batavia. Dulu pemakaman  ini hanya boleh bagi para Bangsawan dan Pejabat tinggi Belanda, namun berjalannya waktu, juga dipergunakan oleh umum terutama mereka yang beragama nasrani.
Sejak tahun 1975, pemakaman ini ditutup dan di perbaiki untuk meresmikan museum pada tahun 1977 oleh Gubernur DKI waktu itu, Bapak Ali Sadikin. Sebelum di resmikan, museum ini hanya pemakaman biasa dikenal sebagai Kebon Jahe Kober. Barulah setelah diresmikan berubah menjadi Museum Taman Prasati. Museum ini sendiri luasnya 1,2 hektar, dulu sebelum di jadikan museum luas pemakaman ini yaitu 5,5 hektar, luas banget ya.

Di museum ini banyak tersimpan cerita kematian tokoh-tokoh Belanda. “emang museum ini dikhususkan untuk menyimpan berbagai batu nisan yang memiliki nilai tinggi” ujar Pak Iyus. Museum Taman Prasasti ini kaya akan berbagai gaya arsitektur klasisme, neo-gotik, dan Hindu-Jawa Seni pembuatan nisan makam dari abad ke-17 sampai ke-20.
Dari sekian banyaknya batu nisan yang ada disini, terdapat batu nisan pendiri Sekolah Tinggi Kedokteran Stovia H.F Roll. Beliau lah yang mempertahankan Sutomo tetap bersekolah meskipun ada berbagai tekanan dari Pemerintah Belanda untuk menghentikan gerakan Boedi Oetomo. “Disini juga ada batu nisan Olivia Mariane dia istri dari Thomas Stamford Rafles, Gubernur Belanda yang berkuasa di Indonesia” ujar Pak Iyus.

“Menurut saya disini tuh kurang banyak diketahui oleh pemuda pemudi zaman sekarang, dan sebaiknya museum ini lebih dibuat menarik lagi agar pemuda pemudi tertarik untuk berkujung kesini.” Ujar Santi pengunjung museum ini.

Ada nih patung yang menarik saat kita memasuki museum, patung wanita menunduk sambil menangis. Menurut cerita, konon ini adalah seorang wanita yang menangisi suaminya yang bunuh diri karena terkena malaria. Ada satu lagi loh, patung yang menarik perhatian, patung seorang wanita yang menangis memeluk batu. Patung itu menggambarkan kesedihannya yang mendalam ketika ditinggalkan oleh orang terkasih. Hmmm, jadi tertarikkah wisata kuburan di Jakarta?....
Ini dia foto-foto yang ada di Museum Taman Prasasti.....


Tampak depan museum


Ini dia patung wanita yang menangis di makam

Makam Dr. H.F. Roll


Kereta jenazah zaman kolonial Belanda 


Salah satu patung malaikat


Goresan Prasasti 


Wanita eropa sedang menangis di batu


Batu Prasasti yang di tulis menggunakan bahasa China


Makam tokoh-tokoh Belanda


Tugu Prasasti pemakaman